LANGKAH-LANGKAH PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK MENGGUNAKAN SPLITCER
Langkah- Langkah Penyambungan Fiber Optik (Splicing)
Langkah-Langkah Penyambungan(Splicing) Fiber Optik
Pengalaman
ini saya dapatkan ketika saya mengikuti PKL. Dari itulah saya belajar
bagaimana cara penyambungan FO. dan berikut langkah - langkahnya
A. Peralatan dan Bahan
a) Splicer
Gambar
3.1 Splicer
b) Cleaver
Gambar
3.2 Cleaver
c) Tang pengupas serat
Gambar
3.3 Tang Pengupas Serat
d) Tissue
Gambar
3.4 Tissue
e) Pelindung serat (dicore)
Gambar
3.5 Pelindung serat (dicore)
B. Langkah-Langkah
Penyambungan(Splicing)
- Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice.
- Kupas core dari jaketnya menggunakan fiber stripper dengan cara memposisikan stripper agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core / serat optik secara perlahan.
- Setelah terkupas bersihkan core / serat optik dengan tissue.
- Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.
- Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.
- Setelah kedua core / serat optic di masukkan ke dalam splicer kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.
- Hasil kualitas sambungan / estimasi redaman adalah 0,00 sampai dengan 0,03 maka nilai sambungannya baik dan apabila nilai sambungan menunjukkan melebihi dari 0,03 maka kualitas sambungan tersebut jelek.
- Setelah itu keluarkan core / serat optik tersebut lalu geser slivee protection tadi ke sisi core / serat optik yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan slivee protection tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
- Kemudian letakkan core kembali ke
dalam kaset.
1. Fusion Splicer
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi.
Hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama.Rugi-rugi pada Serat Optik
Rugi- rugi pada Serat OptikPada umumnya rugi-rugi serat optik dibagi berdasarkan dari mana rugi-rugi tersebut ditimbulkan, yaitu :- Rugi-rugi yang timbul dari bahan serat optik itu sendiri
- Rugi-rugi yang timbul akibat penggunaan serat optik tersebut sebagai media transmisi.
A. Rugi-Rugi karena Bahan1. Absorption LossRugi-rugi yang disebabkan karena masih banyaknya kotoran-kotoran pada bahan gelas (terutama yang terbuat dari glass multi komponen). Kotoran-kotoran tersebut dapat berupa logam (besi, tembaga) atau air dalam bentuk ion-ipn yang dapat menyerap sinar yang melaluinya akan berubah menjadi energi panas. Energi panas ini akan menyebabkan daya berkurang.Untuk memperkecil rugi-rugi akibat ion-ion kotoran karena adanya unsur-unsur logam dan lain-lain pada serat optik, maka kebersihan dan kemurnian bahan gelas sangat menentukan. Salah satu cara memperkecil kerugian tersebut adalah dengan teknik pengendapan uap kimia (Chemical Vapour Deposition), dimana dengan diendapkannya ion-ion kotoran tersebut, redaman dapat diperkecil.2. Rayleigh Scattering LossPeristiwa ini terjadi karena adanya berkas cahaya yang meengenai suatu materi dalam serat optik yang kemudian menghamburkan/ memancarkan berkas-berkas cahaya tersebut ke segala arah. Hal ini disebabkan ketidak homogenan materi yang terdapat dalam serat optik tersebut yang mempunyai sifat menghamburkan suatu berkas cahaya.B. Rugi-rugi karena penggunaaan Serat Optik sebagai Media Transmisi1. Rugi-rugi karena pelengkunganRugi-rugi ini terjadi pada saat sinar melalui serat optik yang dilengkungkan, dimana sudut datang sinar lebih kecil dari pada sudut kritis sehingga sinar tidak dipantulkan sempurna tapi dibiaskan.Gambar Rugi-rugi karena pelengkunganUntuk mengurangi rugi-rugi karena pelengkungan maka harga Numerical Arpature dibuat besar.
Numerical Aperture adalah ukuran atau besarnya sinus sudut pancaran maksimum dari sumber optik yang merambat pada inti serat yang cahayanya masih dapat dipantulkan secara total, dimana nilai NA juga dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding. Besarnya nilai NA diperoleh dengan rumus :
Gambar Numerical Aperturedimana :
NA = Numerical Aperture
θ = sudut cahaya yang masuk dalam serat optik
n1 = indeks bias core
n2 = indeks bias cladding
2. Microbending Loss
Rugi-rugi ini termasuk sebagai akibat adanya permukaan yang tidak rata (dalam orde mikro) sebagai akibat proses perbaikan bahan yang kurang sempurna.
Rugi-rugi karena microbending3. Splicing LossRugi-rugi ini timbul karena adanya gap antara dua serat optik yang disambung. Hal ini terjadi karena dimensi serat optik yang demikian kecil sehingga penyambungan menjadi tidak tepat sehingga sinar dari bahan serat optik ke serat optik lainnya tidak dapat dirambatkan seluruhnya. Ada beberapa kesalahan dalam penyambungan yang dapat menimbulakn rugi-rugi splicing, yaitu:
- Sambungan kedua serat optik membentuk sudut
- Kedua sumbu berimpit namun masih ada celah diantara keduanya
- Ada perbedaan ukuran antara kedua serat optik yang disambung
L (dB) = 10 Log (P out/ P in)
dimana :
P out = daya sesudah sambungan
P in = daya sebelum sambungan
4. Rugi-rugi Coupling
Rugi–rugi ini timbul karena pada saat serat optik dikopel/ disambungkan dengan sumber cahaya atau photo detektor. Hal ini dapat terjadi karena energiyang diradiasikan oleh sumber optik dapat dimasukkan ke dalam serat optik. Kualitas kopling dinyatakan dengan effisiensi kopling seperti dinyatakan dengan rumus :
dimana :
Ps = daya yang dipanncarkan oleh sumber cahaya
Pt = daya yang dimasukkan ke dalam serat optik
.
Komentar
Posting Komentar